Biarkan air mata ini mengalir bersama dengan dosa-dosa yang teringat. Lelapkan semua kesemuan dunia yang hanya sementara. Bukalah sedikit matamu untuk melihat dunia yang abadi, telungkupkanlah tanganmu untuk memberi... Berikan senyummu agar orang lain merasakan kabahagiaanmu... mari lukis perasan hati mencintaiNya dengan keimanan dan ketakwaan. Bismillah...

Kamis, 31 Juli 2014

Yang tertinggal dari RAMADHAN...


Oleh : Abu Majid & Komunitas OneDay OneJuz
    Dua hari menjelang Ramadhan berakahir, tiba-tiba ada rasa tidak nyaman yang menjalar dipikiranku, yaa..segumpal rasa yang sulit diungkapkan. Inikah rasa sedih akan perginya Ramadhan ?. Sejenak Aku mencoba kembali menelusuri perjalanan Ramadhan yang telah kulewati. Apakah ada hal istimewa yang telah kulakukan selama hampir sebulan ini ?. Rasanya Ibadah, wiridan, amalan-amalan yang kulakukan masih seperti hari-hari biasa. Lalu apa yang aku dapatkan hingga diujung ramadhan ini ?. 
Mungkin perasaan menyesal seperti itu wajar dan malah mungkin harus menggelayut dipikiran hamba yang sudah memasuki angka 40 seperti ku ini. Karena diusia yang (seharusnya) telah matang ini wajib muncul berbagai pertanyaan; sudah maksimalkah memanfaatkan moment ramadhan ?, adakah perbaikan dari tahun ke tahun ?. Atau rasa sedih karena kita tidak tahu entah masih berapa kesempatan yang diberikan oleh-Nya untuk bertemu Ramadhan-ramadhan berikutnya. Jangan-jangan ini yang terakhir…. Jadi adakah lagi kesempatan untuk menyambut Ramadhan dengan lebih baik ??.
      Ya! Setiap Orang beriman sudah selayaknya merasakan sedih ditinggalkan Ramadhan. Satu bulan mulia yang ternyata berlalu dengan begitu cepat dari hadapan kita.Namun demikian, ditengah kesedihan kita itu, bukan berarti setelah Ramadhan berlalu kita secara keseluruhan melepaskan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, dan hanya menyisakan kesedihan karena ramadhan telah kian jauh berlalu. Kalau selama ini kita sering menantikan kehadiran bulan Ramadhan di hari-hari kita, mengapa tidak kita sendiri yang "menjemput"-nya ?. Menjemput seperti apa ? dengan cara memelihara nilai-nilai yang terkandung pada bulan tersebut, membangun suasana ramadhan di sebelas bulan berikutnya dalam kehidupan kita.

Sebenarnya begitu banyak alasan yang menyebabkan kita berharap segera datangnya Ramadhan, diantaranya adalah karena banyaknya amalan yang bisa kita lakukan didalamnya, bagaimana luarbiasanya pahala dari amalan-amalan ramadhan dilipatgandakan sesuai 'mau'-Nya Allah. Namun Jika kita lihat dari segi jumlah, hanya sedikit amalan Ramadhan yang 'hanya bisa' kita lakukan pada bulan tersebut dan tidak bisa kita lakukan pada bulan lain, yaitu: puasa wajib, shalat tarawih, membayar zakat fitrah, dan iktikaf pada 10 malam terakhir.  tetapi sebenarnya bukankah kita bisa melanggengkan ibadah dan amalan-amalan lainya, seperti: Qiyamul Lail (tahajud dan witir), tilawah Quran, bersedekah, membiasakan sholat rawatib, senyum kepada orang lain, menjaga pandangan, menjaga lidah dari ghibah, memperbanyak berbuat kebaikan dan lain-lain, bukankah amalan-amalan tersebut bisa kita lakukan sepanjang waktu dalam kehidupan kita tanpa harus menunggu datangnya ramadhan ?

Saudaraku. Oleh karena itu, mari kita "jemput" amalan-amalan yang kemarin sering kita lakukan pada bulan Ramadhan. Jangan sampai kita beranggapan bahwa  amalan-amalan tersebut hanya sanggup dilakukan saat Ramadhan, sementara jika Ramadhan berakhir, kita tidak mau lagi melaksanakannya. Bahkan, amalan-amalan tersebut mestinya lebih meningkat saat Ramadhan telah berlalu, baik secara kualitas maupun kuantitas, karena jika demikian, kita telah berhasil menjadikan Ramadhan sebagai bulan tarbiyah (pendidikan) bagi kita semua.
Kalau saat Ramadhan kita bisa giat beribadah, mengapa sekarang tidak? apa bedanya ? Bukanlah urusan pahala adalah haknya Allah? Tugas kita hanyalah ikhtiar dan mempersembahkan amalan terbaik kepada Allah dan disertai dengan do'a tentunya.  

Mari kita hitung, Hari ini sudah hari keberapa Ramadhan berlalu ?, bukankah seharusnya sudah sebanyak itu pula hitungan jumlah Juz Alqur'an yang kita khatamkan ?. jika kemarin kita mampu berpuasa 1 bulan penuh, bukankah amatlah ringan kita berpuasa dihari senin dan kamis.. ?. Jika kemarin sebulan kita bisa bertarawih sekian rakaat setiap malam, bukankah sangat ringan kita qiyamul lail 2 rakaat setiap malam ...?? Ilaa Liqo bil Ramadhan 1436 H, Insyaalloh......

Man Jadda wa Jadda...........

Undhur maa Qoola, wa la tandhur man Qoola.....