Biarkan air mata ini mengalir bersama dengan dosa-dosa yang teringat. Lelapkan semua kesemuan dunia yang hanya sementara. Bukalah sedikit matamu untuk melihat dunia yang abadi, telungkupkanlah tanganmu untuk memberi... Berikan senyummu agar orang lain merasakan kabahagiaanmu... mari lukis perasan hati mencintaiNya dengan keimanan dan ketakwaan. Bismillah...

Kamis, 02 Juni 2011

Tulisan di atas Pasir......

Dari Milis sebelah , Dikirim Oleh Pak Dhe Rochmat TF

Sebuah Kisah Tentang Sepasang Suami Istri Yang Sedang Berjalan Melintasi Gurun
Pasir
.

  

   Di tengah perjalanan, karena sesuatu hal, mereka bertengkar dan suaminya
menghardik istrinya dengan sangat keras..... Istri yang kena hardik, merasa
sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir: HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU.
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan
untuk mandi. Si Istri, mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil
diselamatkan suaminya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia
menulis disebuah batu : HARI INI SUAMIKU YG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU.


Suami bertanya  : “Kenapa setelah aku melukai hatimu, kamu menulisnya diatas
pasir dan sekarang kamu menulis diatas batu?”

Istrinya sambil tersenyum menjawab: “Ketika hal buruk terjadi, aku harus
menulisnya diatas pasir agar ketika angin maaf datang berhembus dapat menghapus
tulisan itu ... Dan bila sesuatu yang luar biasa diperbuat suamiku, aku harus
memahatnya diatas batu hatiku, agar tidak bisa hilang tertiup angin".

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang
yang berbeda. Terkadang malah sangat menyakitkan, Oleh karenanya cobalah untuk
saling memaafkan dan lupakan masalah yg lalu.


Yang terpenting : Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk semua
hal yang menyakitkan dan selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN ....

Semoga kita semua mengerti betapa berharganya sebuah "KELUARGA”.


Ok...Sahabat, kisah yang inspiratif semoga membawa kecerahan bagi kita. Janganlah kita fokus kepada kesalahan dan keburukan karena Ibarat Baju putih, jika ada noda hitam sekecil apapun maka kita akan fokus pada noda itu, sedangkan bila tak ada noda melekat kita tak pernah memperhatikan warna putih baju kita.