Biarkan air mata ini mengalir bersama dengan dosa-dosa yang teringat. Lelapkan semua kesemuan dunia yang hanya sementara. Bukalah sedikit matamu untuk melihat dunia yang abadi, telungkupkanlah tanganmu untuk memberi... Berikan senyummu agar orang lain merasakan kabahagiaanmu... mari lukis perasan hati mencintaiNya dengan keimanan dan ketakwaan. Bismillah...

Senin, 23 September 2013

Biaya dan Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung



     Cukup banyak pasangan yang mengalami gangguan kesuburan melakukan program bayi tabung di luar negeri. Padahal, kualitas klinik bayi tabung di Indonesia tak kalah dengan negara tetangga.
Diperkirakan sekitar 4 persen pasangan suami istri (pasutri) yang belum memiliki keturunan melakukan program bayi tabung di luar negeri.
Dibandingkan dengan negara tetangga, jumlah klinik bayi tabung di Indonesia memang masih sedikit, yakni baru 26 klinik di 11 kota, terutama di kota-kota besar. Bandingkan dengan Jepang yang berpenduduk 110 juta orang dan memiliki 600 klinik kesuburan.

"Tetapi, dari segi fasilitas dan kemampuan, dokter kita sudah setara dengan negara tetangga. Angka keberhasilannya pun hampir sama, sekitar 40 persen," kata dr Budi Wiwengko, Sp OG, sekjen Perkumpulan Fertilisasi In Vitro Indonesia (Perfitri).
Ia mengatakan, teknik-teknik terbaru yang memiliki tingkat keberhasilan tinggi sudah bisa dilakukan di klinik dalam negeri, misalnya teknik ICSI atau menyuntikkan satu sel sperma ke dalam sel telur sehingga terjadi pembuahan. Fasilitas laboratorium yang canggih juga berperan cukup besar dalam menurunkan risiko kegagalan, terutama untuk memilih sel telur dan sel sperma berkualitas baik.

"Teknik dan pemeriksaan laboratorium terbaru sudah mampu melakukan pembesaran sel sperma hingga 6.000 kali sehingga bisa dilihat dengan jelas ada tidaknya kerusakan," imbuh dokter yang biasa disapa Iko ini. Iko menambahkan, memang ada beberapa hal yang belum dapat dikerjakan dokter di Indonesia, tetapi hal tersebut disebabkan faktor regulasi, bukan kemampuan.

"Kita tidak boleh melakukan donor sel telur atau sel sperma. Demikian juga dengan surrogate atau ibu pengganti. Di luar itu, kemampuan dokter kita tak kalah," katanya. Selain soal fasilitas dan kemampuan dokter, menurut Iko, melakukan program bayi tabung di dalam negeri juga lebih menghemat biaya. Di Indonesia, program bayi tabung membutuhkan dana sekitar Rp 30-60 juta.

"Di negara lain tentu lebih mahal karena harus mengeluarkan biaya akomodasi. Selain itu, jika kita melakukannya di sini tentu akan mendapat dukungan psikologis lebih besar dari keluarga," katanya.

Dukungan dari keluarga, menurut dia, berpengaruh besar terhadap keberhasilan program bayi tabung. Faktor lain yang berpengaruh adalah usia calon ibu.


Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung 30-60%




    Anda punya masalah infertilitas dan berniat menjalani bayi tabung? Tak perlu repot merogoh kocek puluhan ribu dollar hanya untuk mengikuti program bayi tabung di luar negeri. Pasalnya, di Indonesia pun sejumlah pusat medis kini mampu menyediakan program fertilisasi in vitro dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi berkat pengembangan teknologi dan temuan obat-obatan terbaru.

Kepala Unit Program Bayi Tabung Rumah Sakit Bunda, Menteng, dr Ivan Rizal Sini, bahkan mengatakan tingkat keberhasilan program bayi tabung ini terbukti mencapai 30-60 persen. "Dalam 3 tahun terakhir angka keberhasilan bayi tabung mencapai 30-60 persen," ujarnya. Pasangan muda yang berusia di bawah 35 tahun, tambah dr Ivan, mempunyai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi di atas 33 persen dibandingkan pasangan dengan usia lebih tua.
   Menurut dokter, yang pernah dipercaya menjadi kepala unit bayi tabung di Clinician of Repromed Darwin IVF Centre, Australia, pada tahun 2004–2005 ini, penyebab infertilitas sangat beragam. Mulai dari kurang berolahraga, merokok, alkohol, narkoba, hingga paparan radiasi di lingkungan kerja. Kendati demikian, dr Ivan menyebut sekitar 65 persen penyebab infertilitas ada di faktor pria. "Biasanya kan kalau ada pasangan yang tidak juga mendapatkan anak, pihak wanita dianggap yang menjadi penyebabnya. Padahal, masalah lebih banyak ada di pihak pria," cetusnya.

Program bayi tabung ini dilakukan dengan cara mempertemukan sel telur dengan sperma. Sebelumnya, sel telur ini diambil dengan cara disedot terlebih dahulu dari indung telur. Program ini terbilang mudah dan nyaman karena hanya perlu datang ke pusat medis atau klinik untuk melakukan konsultasi. "Tidak perlu bed rest, hanya perlu datang ke klinik, kemudian konsultasi, terus disuntik. Suntiknya juga bisa sendiri. Tetapi biayanya memang masih mahal," terangnya.
Jadi, bila Anda belum juga berhasil mendapatkan sang buah hati, jangan dulu berputus asa. Masih ada teknologi yang memungkinkan Anda mendapatkannya.  (Sumber :Kompas.Com)