Biarkan air mata ini mengalir bersama dengan dosa-dosa yang teringat. Lelapkan semua kesemuan dunia yang hanya sementara. Bukalah sedikit matamu untuk melihat dunia yang abadi, telungkupkanlah tanganmu untuk memberi... Berikan senyummu agar orang lain merasakan kabahagiaanmu... mari lukis perasan hati mencintaiNya dengan keimanan dan ketakwaan. Bismillah...

Kamis, 06 Januari 2011

Ajari aku tentang kebaikan Ayah, Bunda...!!

       “Ibuuu,ayah…itu nah, mas ngomong jelek” dengan sedikit dialek “bugis”nya (maklum anak bontang), kerap sekali anak keduaku yang masih tiga tahun itu mengadukan kakaknya yang kadang ngomong “jelek”, beberapa kata “jelek”memang telah diketahui sikecil, namun terkadang kata-kata asing yang baru didengarnya juga dianggap “jelek”. Sehingga ketika kakaknya yang sudah duduk di kelas 4 SD YPK itu meneriakkan sesuatu dengan nada tinggi , sikecil akan cepat-cepat bereaksi dan mengadukan pada kami.
       
     Darimana Kebaikan dan keburukan itu muncul ?, jangan Kaget apabila suatu saat sikecil yang baru beberapa hari masuk PlayGroup tiba-tiba berteriak dengan makian dan umpatan kasar keluar dari bibir mungilnya. Mereka tak akan bisa mengumpat tanpa pernah melihat seseorang melakukanya. Sebagaimana dia tak akan bisa berbicara tanpa pernah mendengar orang lain berbicara. Ingat Ayah,Bunda. Bidadari kecil dan malaikat kecil kita adalah "peniru" sejati.

     Mungkin,  melihat buah hati yang saling melempar ejekan, itu hal biasa bagi Anda. Hanya sebuah guyonan belaka, tanpa bermaksud serius. Namun, seketika hal yang Anda anggap biasa itu berubah memanas. "Hentikan bertengkar!," Anda lalu berteriak, namun saking asyiknya mereka tak lagi mengabaikan peringatan Anda. Pemandangan saling dorong dan beradu fisik pun tak lagi bisa dihindari.
     Lalu, bagaimana Anda bisa mendidik buah hati, menjadi anak yang baik, yang selalu bisa menjaga, menghormati dan menghargai teman atau saudara-saudaranya?. Semuanya tentu tak serta merta Anda lakukan seperi sebuah sihir, mengucap mantra dan lalu buah hati Anda berubah perangai, menjadi lembut dan sangat penurut.
Tentu saja, butuh keterlibatan intensif dari Anda sebagai orang tua, untuk mengemas mereka menjadi pribadi yang baik.
Berikut Tips yang saya rangkum dari berbagai artikel :

1. Jadilah teladan
     Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak sempurna. Ada "kebiasaan buruk" yang tanpa sengaja terlihat dan ditiru buah hati Anda. Ingatkah diri Anda yang suka berteriak, bicara kasar, atau melakukan kekerasan fisik?. Hal-hal negatif ini terlihat nyata dan dekat dengan keseharian mereka. Seperti ungkapan "buah jatuh tak jauh dari pohonnya", jangan kaget jika mereka pun lantas mengeksplorasi perilaku tersebut.
Jika Anda ingin mengemas buah hati Anda menjadi pribadi yang baik, maka contohkan sikap yang baik kepada mereka. Jadilah teladan dan panutan bagi mereka. Mulailah juga untuk belajar mengendalikan diri dan emosi, terutama bagi Anda yang berkepribadian keras.

2. Menjaga intonasi suara
    Ketika Anda mulai kehilangan kesabaran, terkadang Anda mulai berteriak. Saat Anda berdebat dengan pasangan pun, tak sadar, Anda meninggikan nada suara. Segeralah ubah kebiasaan Anda, sepayah apapun Anda menghadapi hari-hari sibuk, tetaplah menghargai dan menghormati pasangan, dengan tidak berteriak atau berbicara kasar padanya di depan buah hati Anda. Mungkin … anda akan mengatakan “marah kalau ditahan jadi darah tinggi”.Bukan !, hal itu karena memang sejak awal anda tidak bisa memanag emosi, sesuatu hal bisa kita lakukan kalau kita mencoba dan terus mencoba.

3. Belajar sopan santun
    Terapkanlah aturan di dalam rumah. Bahwa saat Anda atau pasangan membutuhkan bantuan, mintalah dengan cara halus. Tak sulit kan jika meminta dengan diawali dengan kata "Tolong,..", dan tak lupa mengucapkan "Terima kasih.." di akhir permintaan? Ajarkan dan contohkan hal ini sedini mungkin pada si kecil, dan Anda akan menjadi orang tua yang bangga memiliki buah hati yang berperilaku sopan.

4. Mendorong empati
    Manusia tak ada yang sempurna, begitu juga Anda dan mereka, si buah hati dengan segala kepolosannya. Saat mereka membuat kesalahan, hingga melukai diri sendiri atau tersandung masalah, alih-alih membuat mereka tegar dan berhenti menangis, Anda menguatkan mereka, "itulah hidup, sayang, tak selalu bahagia, ada saatnya kamu sedih atau terluka..dan meski itu sakit, kuatlah!"
Penunjukan kasih dan cinta Anda dengan verbal halus seperti ini justru akan memberinya kekuatan, daripada sekedar omelan bernada kasar. Ini penting, karena mereka perlu tahu, bahwa Anda mencintai mereka, lebih dari apapun di dunia ini. Jadi, jangan lupa untuk selalu mengucapkan "mama sayang kamu, nak" setiap hari, setiap waktu.

5. Hadiah untuk sebuah kebaikan
    Ini bukan berarti Anda harus menyuap si kecil, demi membuat mereka bersikap manis dan baik. Tak perlu dengan kado mahal, pujilah si kecil saat mereka melakukan sebuah kebaikan. Pujian ini akan menumbuhkan sikap-sikap positif dalam diri mereka, karena penunjukan sikap baiknya telah membuat orang tua bangga.

6. Berlatih Mengenal dan Memahami Tetangga
    Apakah anda termasuk orang yang rajin ikut kegiatan RT ? atau justru anda orang yang paling enggan ikut kegiatan RT ? Jika jawaban pertama “ya”, maka berbahagialah karena anda telah memiliki modal besar untuk mengajari putra-putri anda mengenal tetangga. Disinilah perlunya anda tanamkan kepada putra-putri anda, bahwa tetangga adalah saudara kita yang terdekat. Sehingga suatu saat kita pasti akan membutuhkan mereka. Dengan demikian jika sibuah hati suka berteriak, anda bisa mengatakan “ jangan berteriak, mengganggu tetangga “. Sikecil akan tahu, oh tetangga yang namanya si A, si B dll.
  
   Namun jika anda termasuk orang yang jarang sekali aktif dalam kegiatan RT, maka segala sesuatu …ternyata harus dimulai dari diri anda sendiri.bagaimana mungkin anda bisa mengajari putra-putri anda untuk menghargai orang lain, jika anda sendiri tidak paham anda tinggal dimana, siapa dan seperti apa tetangga anda. Yakinlah sikap menutup diri anda akan menjadi perbincangan tetangga, mereka akan berspekulasi tentang anda.( Oke..untuk hal ini kita bahas dilain waktu ).
    
   Ayah-Bunda, Sahabatku,  Saudaraku .  Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab, Anda, kita sebagai orang tua, untuk mengajarkan kebaikan pada si kecil sejak dini. Itu bukan tugas pembantu atau TPA (Tempat penitipan Anak). Sekali lagi. itu adalah tugas Kita. Dan marilah kita ciptakan dunia penuh cinta bagi mereka, sang anak-anak masa depan....................................................( NN / CN19 /SRT )