Biarkan air mata ini mengalir bersama dengan dosa-dosa yang teringat. Lelapkan semua kesemuan dunia yang hanya sementara. Bukalah sedikit matamu untuk melihat dunia yang abadi, telungkupkanlah tanganmu untuk memberi... Berikan senyummu agar orang lain merasakan kabahagiaanmu... mari lukis perasan hati mencintaiNya dengan keimanan dan ketakwaan. Bismillah...

Minggu, 02 Januari 2011

HIDUP, Apakah Perlu Dua Kali.........?

Renungan Awal Tahun.............

       Diufuk sebelah timur sang surya mulai merambat perlahan, sinarnya yang kemerahan mulai menyinari hamparan semesta. Pagi 1 Januari 2011 begitu cerah, seakan ingin menyampaikan pesan pada kita “ Hari-harimu kemarin telah berlalu, maka lupakanlah. Tak ada gunanya menyesali sesuatu yang telah usai”. Adakah sesuatu yang telah terjadi “kemarin” namun masih membelenggumu, memaksamu untuk larut didalamnya ?
     Telah menjadi takdir Alloh bahwa penyesalan itu mesti selalu belakangan datangnya. Seandainya sesal itu bisa diletakkan di awal perbuatan, mungkin tak akan pernah ada pepatah  sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna”.Hikmah dibalik itu semua adalah agar kita senantiasa berhati-hati, berpikir sebelum bertindak.
      Dalam hidup ini, kadang kita terlambat menyadari bahwa "ternyata" kita telah mengambil atau menerima sebuah keputusan yang “salah”. Ingin rasanya kita mengulangi semuanya dari awal dengan pertimbangan dan langkah yang lebih matang dan lebih baik.  Apalagi keputusan itu menyangkut hidup dan masa depan kita. Makanya untuk suatu keputusan yg menyangkut diri kita, jangan pernah membiarkan orang lain yang menentukannya. Bila tidak, maka bersiaplah untuk menderita batin akibat keputusan itu jika kita tidak ikhlas menerimanya atau memang... keputusan itu tepat untuk kita.
      Dalam kehidupan dunia ini tak jarang kita menghadapi masalah besar dan keputusan yang kita ambil ternyata keliru dan terburu-buru. Inginnya membatalkan kesepakatan yang telah dibuat dan lari dari semuanya. Lalu, apakah kita bisa membayangkan seperti apa perasaan pihak yang menjadi korban dari pembatalan keputusan kita? sepertinya ...sangat sakit. Jadi sebelum mengambil keputusan apalagi yang menyangkut kehidupan kita, pikirkan matang-matang dengan melihatnya dari berbagai sudut pandang. Pertimbangkan resiko dan konsekwensi yang mesti kita tanggung.
Namun satu hal yang perlu kita ingat adalah tiada sesuatupun yang sempurna dan ideal di dunia ini. Kadang kita melihat keputusan yang mungkin buruk menurut pandangan, perasaan, dan logika manusia. Namun pada hakikatnya mungkin itulah yang terbaik untuk kita. Ingatlah, Allah paling mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya. Boleh jadi suatu keputusan dipandang buruk oleh manusia, namun ternyata mulia disisiNya.
كُتِبَ عَلَيۡڪُمُ ٱلۡقِتَالُ وَهُوَ كُرۡهٌ۬ لَّكُمۡ‌ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّڪُمۡ‌ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ شَرٌّ۬ لَّكُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ (٢١٦)
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi [pula] kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Qs.Al Baqoroh : 216)

    Jika kita tidak bisa menentukan keputusan sama sekali,  bagi kita muslim, Allah Azza wa Jalla membantu kita dengan mensyariatkan sholat istikharah. 

    Saudaraku marilah kita belajar menerima, rela, ikhlas dan meridhoi apa yang telah kita putuskan ataupun menimpa diri kita walaupun ‘nampaknya’ tidak sesuai dengan harapan. Mungkin itulah yang terbaik menurut Sang Khalik. Atau mungkin itu adalah cobaan yang dibaliknya ada tersimpan sesuatu yang lebih indah, walau kita sangat sulit untuk mengambil hikmah dari semuanya dan memandangnya sebagai sesuatu yang indah.  Oleh karena itu sebelum mengambil keputusan, kerahkanlah segala daya dan upaya untuk menentukan mana yang terbaik. Jangan sampai kita menyesal seumur hidup dan “ingin rasanya mengulangi hidup ini sekali lagi” untuk merubah keputusan yang sebelumnya serta menjalani kehidupan dengan keputusan yang baru.Percayalah. andaipun engkau diberi kesempatan hidup untuk kedua kali,namun tak kan ada jaminan bahwa kehidupanmu yang kedua itu akan lebih baik dari hidupmu sekarang !!.

   Saudaraku, waktu begitu cepat berlalu, sudah saatnya kita memutar balik kehidupan yang telah kita lalui, bukan untuk menyesali keputusan-keputusan kita, tetapi untuk kita jadikan pelajaran berharga agar kita lebih bijaksana dalam bertindak.
Sahabatku, saudaraku Kematian tak pernah bertanya pada kita, apakah kita bersedia dan siap ia datang pada kita atau tidak, ia datang begitu tiba-tiba, ia pun datang dengan cara yang ia suka, bukan yang kita suka. Namun saudaraku sesungguhnya cara KEMATIAN datang adalah sesuai dengan “catatan-catatan” yang telah kita torehkan dalam kehidupan kita ini. Kehidupan yang tidak perlu DUA kali.

Bukit Sekatub Damai, Dibalik rimbunan hutan bakau…..(SRT