Biarkan air mata ini mengalir bersama dengan dosa-dosa yang teringat. Lelapkan semua kesemuan dunia yang hanya sementara. Bukalah sedikit matamu untuk melihat dunia yang abadi, telungkupkanlah tanganmu untuk memberi... Berikan senyummu agar orang lain merasakan kabahagiaanmu... mari lukis perasan hati mencintaiNya dengan keimanan dan ketakwaan. Bismillah...

Jumat, 04 Februari 2011

Asap Kemenyan Romo.......( Part : 2 )

 “Man…man..Hariman, bangun Nak, bangun….” Tiba-tiba terdengar suara ibuku memanggil, aku tersentak dan terbangun , napasku memburu……keringat membasahi bajuku, rupanya aku mimpi buruk.”Hariman..istiqfar, istiqfar hariman, ada apa, kamu mimpi buruk..” aku melihat ibuku berdiri didepanku mengenakan mukena yang sudah mulai menguning warnanya.” Ibu..?? aku dimana bu..??” kataku kebingunagan dengan keberadaanku.” Kamu dirumah, kamu bermimpi, tadi kamu teriak-teriak, ibu baru sholat tahajud, makanya ibu langsung kekamarmu”. Aku mencoba mengingat-ingat kejadian dalam mimpiku tadi, “ Romo mana Bu..”tanyaku kemudian.”Romo..romo siapa..?? maksudmu Bapakmu ??” Ibu mengernyitkan dahinya sambil tertawa kecil.

     Aku baru tiba kemarin sore dirumah ibu bapakku, rumah yang penuh kenangan manis maupun pahit. Sudah 20 tahun rumah ini kutinggalkan, sesekali aku memang datang kemari mengunjungi kedua orangtuaku.Seperti kali ini, setelah selesai tugas dikantor Jakarta aku menyempatkan mampir menengok Ibu-Bapakku.
Aku segera beranjak dari tempat tidur, aku bermaksud kekamar mandi ketika sudut mataku melihat sesosok tubuh terpekur khidmat bermunajat kepada sang Kholiq di mushola ruang tengah. BAPAK..!!, mendadak aku teringat akan mimpiku barusan, Ya..bapak yang dulunya sering marah besar kepadaku ketika aku menanyakan ritual sesaji yang dilakukannya.kini yang nampak didepanku Bapak. Ya..bapak bukan Romo. Bapak yang senantiasa khusuk sekali dalam setiap munajatnya.bukan seperti aku yang berdoa sekenanya kemudian kabur dari tempat sujud.

      Lima belas tahun yang lalu, aku meninggalkan rumah ini ke kekota untuk melanjutkan ke bangku kuliah. Aku pergi ditemani kemarahan yang memuncak, aku sudah merasa dewasa, aku sudah lulus SMA, tapi aku masih belum berhasil mengingatkan Romo akan kesalahan yang dilakukannya.Kala itu sambil mengemasi pakaian ku aku masih sempat melepaskan amunisi terakhirku “ Romo, Romo kalau diingatkan agar sholat jawaban Romo selalu nanti-dan nanti. Nanti kapan Romo?, apakah Romo yakin nanti itu masih ada kesempatan buat Romo, apakah Romo yakin bahwa Gusti Alloh masih memberi kesempatan pada kita untuk hidup esok hari..” Suaraku lantang, aku tak perduli apa yang bakal dilakukan Romo padaku,tapi saat itu Romo diam saja sambil menikmati cerutunya .Aku tahu Romo mendengar semua kata-kata yang kuucapkan.Meski aku memendam amarah namun aku tetap berpamitan dan mencium tangan Romo, bagaimanapun aku tetaplah putra Romo. Satu tahun tinggal dikota, aku masih tetap memendam amarah. Bahkan saking marahnya, aku terkadang enggan untuk pulang ketika libur kuliah, aku lebih suka mengikuti semester pendek dikampus. Hingga datang musibah itu, musibah kecelakaan yang merenggut nyawa kakak lelakiku, anak emas Romo. Aku baru datang sehari kemudian karena sedang ujian dan cepat-cepat kembali lagi kekota. Ibu bercerita padaku bahwa Romo begitu terpukul dengan kejadian itu, Romo menangis sejadi-jadinya hingga tubuhnya berguncang-guncang. Tak ada yang berani mendekati.Pun ketika sampai dua hari Romo mengurung diri dikamar semedi. Tak ada yang berani mengusik Romo.Hingga suatu sore…tiba-tiba Romo mengeluarkan seluruh isi kamar , dan tak diduga oleh siapapun Romo membakar habis benda-benda ‘keramat’ yang selama puluhan tahun itu menemaninya.Bahkan photo Eyang dan photo Romopun dibakarnya. Romo kemudian menemui Ibu dan kakak-kakak serta adikku yang sedang berkumpul diruang tengah, “ Anak-anakku…mulai sekarang Romo akan mengubah jalan hidup Romo, kalian tak usah memanggilku Romo,panggil saja Bapak pada Romo…Romo menyadari bahwa Romo bukanlah siapa-siapa, Romo hanya orang biasa…” Semua terdiam termasuk ibu. Awalnya mereka tidak begitu memahami apa yang di Inginkan Romo, tetapi perlahan semua dapat memahami setelah banyak perubahan yang terjadi Pada Romo, Diantara perubahan itu, Romo mencukur habis kumis dan jenggot lebat yang memenuhi kedua pipinya.Romo juga tiba-tiba mulai rajin mendatangi masjid untuk sholat berjamaah, ‘Iket’ batik yang selalu menghias kepala Romo berganti dengan kopiah hitam. Rupanya Romo sempat “mengadu” kepada ustadz Ahmad, sehingga perubahan yang terjadi pada diri Romo inipun ternyata bukannya tak beralasan.
                                                *******
     Sekitar sepuluh menit aku berdiri diambang pintu, kupandangi Bapak yang masih khusuk di seperempat malam itu.” Hariman..,ada apa kamu berdiri disitu Le…?” bapak membalikkan tubuhnya ke arahku.aku segera mendekatinya dan mencium tangannya.” Ada apa Le, kok kamu jadi aneh seperti ini, ada yang ingin kamu sampaikan pada Bapak..?” Bapak mengulangi pertanyaan yang belum ku jawab, dengan senyum yang menyejukkan hatiku.”Mboten Pak, mboten wonten menopo-menopo…” jawabku lirih, aku mencoba berbohong, sebenarnya aku masih teringat mimpiku barusan..Romo…yaa..Romo,sebutan yang sudah belasan tahun tak ada yang menyebutnya. Kini yang ada didepanku adalah seseorang yang sangat berbeda.Bapak dengan kopiah hitam, wajah yang mulai keriput namun bersih tanpa kumis tebal dan tanpa jenggot yang dulu memenuhi janggut dan  pipinya. Bapak yang dulu gagah perkasa, kini jari-jarinya sudah mulai buyutan bila kelelahan. Namun dari wajahnya yang teduh terpancar cahaya iman dan  kedamaian. Wajah yang dulu aku tak pernah berani menatapnya kini aku betah berlama-lama mengamati kerutan-kerutan yang menghiasi hampir seluruh wajah itu. Setitik air mata menetes, haruku tak dapat kutahan.” Lho Le…kenapa kamu menangis …ada apa malam-malam begini kamu sudah bangun, bukankah kamu masih capek…? Bapak mengusap pundakku dengan lembut. Aku terdiam tak mampu memberi jawaban. “Ya Alloh..terimakasih atas segala innayah-Mu pada Bapakku…terimakasih atas Hidayah yang Kau tunjukkan pada Bapak, sehingga bapak dapat ‘mengenali’ maunah yang ada dalam hatinya.” Do’aku  lirih.
                                             ********
      Romoku, Bapakku, ampunkan aku jika sedari kecil hingga saat ini selalu membuatmu bersusah hati, sebagai anak tak pernah terlintas dibenakku untuk membangkang padamu,aku menyadari benar bahwa sesuatu kebaikan akan ada imbalannya, begitu pula suatu kejelekan pasti akan ada balasannya. Doa’kan aku Romo / Bapak, agar aku dapat membimbing cucu-cucumu kejalan yang benar…..

Referensi :
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِہِمۡ‌ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمٍ۬ سُوٓءً۬ا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۥ‌ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ (١١)
Artinya :………Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan  yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Qs.Ar-Rad :11)
وَمَا كُنتُمۡ تَسۡتَتِرُونَ أَن يَشۡہَدَ عَلَيۡكُمۡ سَمۡعُكُمۡ وَلَآ أَبۡصَـٰرُكُمۡ وَلَا جُلُودُكُمۡ وَلَـٰكِن ظَنَنتُمۡ أَنَّ ٱللَّهَ لَا يَعۡلَمُ كَثِيرً۬ا مِّمَّا تَعۡمَلُونَ (٢٢)
Artinya : Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu , bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. (Qs.Al-Fusilat : 22)
رَبِّ ٱجۡعَلۡنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى‌ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ (٤٠) رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِى وَلِوَٲلِدَىَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ يَوۡمَ يَقُومُ ٱلۡحِسَابُ (٤١)
Artinya : Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab [ hari kiamat]". (Qs.Ibrahim : 40-41)

Hikmah :

Saudaraku, Alloh mengampuni semua bentuk dosa yang dilakukan hambaNya, kecuali satu : Syirik.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٲلِكَ لِمَن يَشَآءُ‌ۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا (٤٨)
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari [syirik] itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Qs. An-Nissa :48)
وَلَقَدۡ أُوحِىَ إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَٮِٕنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ (٦٥)
Artinya : Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada [nabi-nabi] yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan [Tuhan], niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (Qs.Az-Zumar : 65)
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٲلِكَ لِمَن يَشَآءُ‌ۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَـٰلاَۢ بَعِيدًا (١١٦)
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan [sesuatu] dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan [sesuatu] dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (Qs.An-Nissa : 116)


Apakah harus ada musibah yang ditimpakan Alloh pada kita untuk mengingatkan kelalaian kita ?...semoga TIDAK..!!



Salam Hangat...............................................