Biarkan air mata ini mengalir bersama dengan dosa-dosa yang teringat. Lelapkan semua kesemuan dunia yang hanya sementara. Bukalah sedikit matamu untuk melihat dunia yang abadi, telungkupkanlah tanganmu untuk memberi... Berikan senyummu agar orang lain merasakan kabahagiaanmu... mari lukis perasan hati mencintaiNya dengan keimanan dan ketakwaan. Bismillah...

Kamis, 11 November 2010

I F F A ............!!

             Kaki-kaki kecil itu bergerak lincah diantara rumput liar yang tumbuh dipematang sawah, seorang gadis kecil bertelanjang kaki berjingkat-jingkat menuju sungai berbatu yang airnya jernih. Dikejauhan nampak beberapa petani yang masih sibuk membajak sawah. Dibawah teriknya matahari siang itu sigadis segera melepas pakaiannya. Sejurus kemudian ia sudah menceburkan tubuhnya kedalam air mengagetkan ikan-ikan kecil yang ada disungai itu. Samar-samar terdengar suara adzan dhuhur dari mushola disamping rumah kakek sigadis. Terik matahari siang itu terasa begitu menyengat. Sigadis kecil nampak riang bermain sendiri.timbul tenggelam tubuhnya disungai itu. Sesekali tanganya meraih rumput dan bunga-bunga liar yang terbawa air sungai. Kemudian menyelam lagi mengumpulkan batu kecil berwarna-warni dari dasar sungai.

Hampir satu jam sigadis kecil sendirian bermain, tubuhnya mulai kedinginan kini, rasa lapar juga mulai menghinggapi perutnya, segera ia keluar dari dalam air. Dengan tubuh yang sedikit menggigil ia segera naik ke pematang, mengenakan pakaianya . Beberapa saat kemudian kaki-kaki mungil sigadis  sudah berlari-lari kecil menyusuri pematang, sesekali ia melompat, berhenti sejenak kemudian berlari lagi.

Dibawah pohon kelapa diujung pematang, sigadis menghentikan langkahnya. Diraba perutnya yang kian terasa lapar. Bola matanya yang bulat memandang sekeliling kebun mencari sesuatu. “ Nah..itu dia buahnya banyak” gumamnya. Pandanganya tertuju pada Pohon jambu yang berbuah cukup lebat, ada yang ranum, ada yang masih mengkal dan banyak pula yang masih muda.senyumnya merekah Di samping pohon  jambu ,nampak pula pohon rambutan dan pohon jeruk yang masih berbunga. Ini adalah kebun kakek sigadis. Sejak adik keduanya lahir beberapa bulan lalu, ayah dan ibu sigadis sengaja menitipkanya pada sang Kakek. Awalnya sigadis merasa terbuang, Ia tidak tahu mengapa ia harus tinggal bersama kakek dan neneknya.” Ifa, kamu tinggal sama kakek dan Nenek, karena orangtuamu sangat repot mengurus kamu dan adik-adikmu..” jelas sang Kakek kala itu.”Teman-teman sekolahmu banyak yang dikampung sini juga khan, jadi kamu tidak usah takut tidak bisa bermain” sambung Nenek. Sigadis nampak mulai mengerti.

          Sampai dibawah batang jambu, sigadis segera saja memanjat, tubuhnya yang kecil mulai menapak satu demi satu menaiki pohon yang sedikit licin itu. Sampai dicabang yang kokoh ia berhenti ,dengan nafas tersengal matanya mencari-cari diantara buah jambu yang berwarna kuning ramun.banyak sekali membuat ia bingung. Dengan tak sabar tanganya segera meraih buah jambu disebelah kanannya, digigitnya….ehmmm…manis, bathinnya. Dengan lahab ia makan jambu itu, satu..dua.., perutnya masih saja terasa lapar.

Beberapa saat berlalu sigadis belum puas juga, tubuhnya bergelayutan diantara dahan-dahan yang berbuah lebat, kaki-kaki kecilnya lincah berpindah dari satu cabang ke cabang lainya…………………..bersambung !!