Biarkan air mata ini mengalir bersama dengan dosa-dosa yang teringat. Lelapkan semua kesemuan dunia yang hanya sementara. Bukalah sedikit matamu untuk melihat dunia yang abadi, telungkupkanlah tanganmu untuk memberi... Berikan senyummu agar orang lain merasakan kabahagiaanmu... mari lukis perasan hati mencintaiNya dengan keimanan dan ketakwaan. Bismillah...

Rabu, 10 November 2010

Lakukan Selagi Masih ada Kesempatan

     Dibawah ini saya tuliskan kembali sebuah kisah nyata yang mengharukan. Kisah ini adalah TRUE STORY dari seorang yang tadinya mempunyai kesibukan yang luar biasa sehingga detik demi detik baginya sangatlah berharga.
Semuanya disadari John pada saat dia termenung seorang diri, menatap kosong keluar jendela rumahnya. Dengan susah payah ia mencoba untuk memikirkan mengenai pekerjaannya yang menumpuk. Ia tetap tak bisa konsentrasi, Semuanya sia-sia belaka.
Yang ada dalam pikirannya hanyalah perkataan anaknya, Magy di suatu sore sekitar 3 minggu yang lalu.
Malam itu, John membawa pekerjaannya pulang. Ada rapat yang sangat penting besok pagi dengan para Pemegang Saham.
Pada saat John sedang sibuk memeriksa pekerjaannya, Magy putrinya yang baru berusia 4,5 tahun datang menghampiri, sambil membawa buku ceritanya yang masih baru. Buku baru bersampul hijau dengan gambar peri. Dia berkata dengan suara manjanya,
“Papa lihat!” John menengok kearahnya dan berkata
“Wah, buku baru ya?”
“Ya, papa!” katanya berseri-seri, “Bacain donk pa!”,
“Wah, Papa sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh”, kata John dengan cepat sambil mengalihkan perhatiannya pada tumpukan kertas kerja di depannya. Magy hanya berdiri diam disamping John sambil memperhatikan gerak-gerik ayahnya.
Lalu dengan suaranya yang lembut dan sedikit dibuat-buat, Magy mulai merayu kembali “Tapi… mama bilang Papa akan membacakannya untuk Magy”.
John menghela nafas panjang, dengan mencoba bersabar John menjawab “Magy…. dengar ya, papa sangat sibuk sekarang. Minta aja mama untuk membacakannya”.
“Tapi mama lebih sibuk dari papa” katanya sendu, “Lihat papa, gambarnya bagus dan lucu” wajah Magy berseri-seri mencoba memancing ayahnya untuk melihat bukunya. “Lain kali aja Magy, sana ! Papa sedang banyak kerjaan”.
John berusaha untuk tidak memperhatikan Magy lagi. Waktu berlalu, Magy masih berdiri kaku disebelah Ayahnya sambil memeluk erat bukunya. Lama sekali John mengacuhkan anaknya. Rupanya Magy tak patah semangat. Tiba-tiba Magy mulai lagi. “Papa, gambarnya bagus sekali dan ceritanya pasti bagus! Papa pasti akan suka”. “Magy, sekali lagi papa bilang ; Lain Kali!” dengan agak keras John membentak anaknya. Hampir menangis Magy mulai menjauh selangkah demi selangkah,
“Iya deh, lain kali ya Papa, lain kali kalau papa ada waktu…” Tapi tiba-tiba Magy mendekati ayahnya lagi sambil menyentuh lembut tangannya, menaruh bukunya dipangkuan sang Ayah sambil berkata “Kapan aja Papa ada waktu ya, Papa tidak usah baca untuk Magy, baca aja untuk Papa. Tapi kalau Papa bisa, bacanya yang keras ya, supaya Magy juga bisa ikut dengar….Kalau papa bacanya keras, dimanapun magy pasti bisa dengar...”. John hanya diam.dia masih sibuk membolak-balik file-file ditanganya.
Kejadian 3 minggu yang lalu itulah sekarang ada dalam pikiran John. John teringat akan Magy yang dengan penuh pengertian mengalah. Magy yang baru berusia 4,5 tahun meletakkan tangannya yg mungil diatas tangannya yang kasar, mengatakan “Tapi kalau bisa bacanya yang keras ya Pa, supaya Magy bisa ikut dengar…”. Dan…….. karena itulah kini John mulai membuka buku cerita yang diambilnya, dari tumpukan mainan Magy di pojok ruangan. Buku itu sudah tidak terlalu baru, mulai lusuh. Dengan gemetar John mulai membuka halaman pertama dan dengan suara parau mulai membacanya. John sudah melupakan pekerjaannya yang dulunya amat sangat penting. Ia bahkan lupa akan kemarahan dan kebenciannya terhadap pemuda pengendara motor yang dengan kencangnya menghantam tubuh putrinya di jalan depan rumah. John terus membaca halaman demi halaman sekeras mungkin, cukup keras bagi Magy untuk dapat mendengar dari tempat peristirahatannya yang terakhir…….M u n g k i n …!!

“Lakukan sesuatu untuk seseorang yang anda kasihi sebelum terlambat, karena sesal kemudian tiada berguna …Lakukan sesuatu yang manis untuk orang-orang yang anda kasihi dengan waktu yang anda punya ….”
(True Story of John Carmody)